Social Icons

Pages

Kamis, 03 Mei 2012

cerpen


Keikhlasan cinta
By: ahmad qadafi
Pagi itu hampir saja aku melewatkan kegiatan rutinitasku, untung saja aku pasang alarm hpku pas jam 02.30 wib dini hari, akupun bangun setiap malam yang tinggal sejengkal menuju pagi. Ketika semuanya masih terlelap tidur akupun bangun untuk bercinta dengan tuhanku, melaksanakan sholat tahajjud. Fajar memuncak menari – nari ayam ber ko – kok saling menghibur suasana hati ,sahutan suara adzan sholat subuh telah berkumandang. Yach..! pagi sudah tiba akupun pergi kemasjid dan sholat subuh. Pagi ini hatipun terasa tenang meski banyak tugas kuliah yang masih belum diselesaikan. Aku moh. Azzam al fatih seorang mahasiswa S-2 di salah satu pondok pesantren terkenal di negeriku. Matahari senja sudah terang akupun berangkat dengan harapan menimba ilmu tentang agamaku. Kampus memang selalu ramai namun hanya mahasiswa tidak ada mahasiswi dalam lingkungan kampusku karena berbasis islam yang syarie. Gerimis hati mengundang kegelisahan melihat wanita seusiaku beriringan dengan dosen pengajarku bu Fatimah dia beriringan dengan wanita cantik dan selalu menundukkan pendangannya. Aku melihat dari kejahuan melewati lorong – lorong kampusku menuju  gedung rektorat. Detak jantung berdetak  kencang dan hati selalu bertanya ya allah siapa makhluk itu? Dalam hatiku berkata, astagfirullah hal adzim!!!…. Maafkan aku yaa allah jangan jadikan syahwatku ini maksiat untukmu!.. kataku kaget dengan suasana hatinya.
Tiba – tiba sahabatku datang, assalamu alaikum wr wb..? salam dia untukku. Wa alaikum salam wr wb.! Jawabku. Sobat apa kabar hari ini kok bingung saja?. Kata zahrul dia temen satu jurusanku sekaligus sahabatku. Maaf saya tidak bingung cuman saya heran saja kenapa kok ada akhawat tadi yang masuk ke area kampus kita padahal kampus ini peraturannya tidak boleh ada akhwat masuk ke area kampus putra kecuali ada kepentingan terhadap pihak lembaga. Tanya sekaligus jawab pertanyaan zahrul. Ohhh…. Itu tadi dia putrinya pak kiyaie rector kampus kita, dia baru saja lulus gelar S – 1 dari universitas AL azhar di mesir namanya kalau tidak salah Naila azzahwa!!. Jawab sahrul dengan raut wajah yang serius. Subhanallah!!!kaget mendengar namanya yang indah seperti butir – butir syair cinta klasik mesir, langsung dipotong oleh zahrul dengan berkata. Eh.. kamu kenapa biasala sob.!! Kata zahrul. Tidak kenapa – kenapa Cuma kagum aja sama namanya!!!, jawabku. Kagum atau ada yang dikagumi?,Tanya zahrul. Maksudnya ? Tanya balik aku. Ya gitu dech, eh sudah masuk nich!!! Jawab zahrul dengan rasa keburu – buru.
Hari kemaren telah berlalu, aku diserang rasa kagum ataukah cinta pada zahwa anak pak kiyae itu, aku berdzikir tetapi bayangannya dia larut dalam dzikirku, akupun berdo’a tetapi dia juga larut dalam bait – bait do’aku sampai akupun tertidur lelap. Krrrrrrrrrrrrrr bunyi alarm berdering memanggil aku untuk melaksanakan kegiatan rutinitasku, pas jam 2 dini hari akupunn kaget dan langsung bangun, astagfirullah hal adzim sudah jam 2,…!!! Lirihku dengan rasa kaget. Aku seperti biasa melalui kegiatan rutinitasku sholat tahajjud sampai suara adzan subuh memanggilku untuk beranjak ke taman surga allah swt.
Pagipun tersenyum kembali dengan sinar yang cerah menyapu wajahku dari arah timur aku berangkat ke kampus, tidak biasanya hati ini gelisah dan resah padahal tugas kuliah sudah diselesaikan. Aku berjalan melewati lorong – lorong kampus sambil menundukkan pandangan tiba – tiba aku mengakat pandanganku tertuju lepas beratatapan dengan wanita yang bersinar wajahnya disebelah dosen sastra arab bu fatmala. Dia adalah naila azzahwa, hatiku seakan disiram embun pagi dengan kesejukan dari surgawi, melihat matanya yang indah seindah rembulan dan aku berkata dalam hatiku, ya allah… inikah salah satu penghuni surgamu yang kau janjikan kepada ummatmu. Hatiku yang gelisah seakan tenang dan sejuk meski hari sedikit panas. Aku masuk ke dalam kelas dengan keadaan hati yang berbunga – bunga aku di dalam kelas diam  tanpa kata  sambil tersenyum sendiri entah kepada siapa aku tersenyum, selama hidupku aku  tak merasakan suasana hati seperti ini.
Hari kemaren larut dengan dengan cerita hati yang terbuai oleh asmara yang tak pasti, tapi hari- haripun tersa sepi, entah kenapa zahwa tidak hadir lagi dalam pandanganku, aku merasa ada yang hilang dalam hati ini. Akupun berangkat untuk menghilangkan rsa penat ini keperpustakaan pusat kota,akupun membaca novel butir – butir cinta disana, karangan habiburrahman el –shirazy. Akupun larut dengan isi novel hingga ternyata hari sudah sore, astagfirullah sudah sore, lirihku dengan rasa kaget. Akupun langsung bergegas pulang tiba – tiba  didepan parkiran motor perpustakaan, mataku tertuju ke sebrang jalan disana, mataku tertuju kepada pandangan sosok seorang akhwat yang selama ini aku rindukan yang seakan – akan dia menunggu angkutan umum kota.
Tanpa habis fikir, akupun mengambil daun pohon yang berserakan di depan perpustakaan, dan langsung menuliskan beberapa bait puisi buat dia dengan isinya
                          Wahai ciptaan tuhan
  Engkau selalu memberikan cahaya bagiku
Matamu yang indah selalu menusuk hatiku,
Jika aku boleh berkata satu hal untukmu,
Salahkah aku mengenalmu wahai kaum hawa
Yang diciptakan oleh allah swt…….
                                    By. Moh. Azzam al fatih
Akupun menitipkan daun yang berisi puisi ini kepada anak kecil pengamen jalanan agar dikasih ke zahwa diseberang sana, anak kecil itu berlari menuju zahwa ternyata zahwa mengambilnya tiba – tiba angkot menutupi dia, padahal aku pengen melihat expresi wajahnya, aku  sedikit kecewa sambil tidak memalingkan diri dari varah dimana dia berdiri, tiba – tiba akupun tidak sengaja berpaling kearah dia berdiri tadi, aftagfirullah hal adzhim, subhanallah, kataku kaget. Dia masih berdiri dan tersenyum indah kepadaku. Akupun merasa seakan dunia ini indahnya dikalahkan oleh senyum dia yang mereka, dan dia menaiki angkutan. Akupun merasa ada energy baru dari suasana hati yang semakin kuat bahwa dia juga memilikin perasaan yang sama kepadaku.
Tak terasa Hari , minggu bahkan bulan sudah berlalu aku masih sabur dengan dengan sosok seorang zahwa, aku tidak mengenalnya dengan dekat hanya lewat senyum itu aku mengenalnya.
Pagi sudah senja selang beberpa menit kemudian datang seorang petugas humas kampus yang menghampiri kamar aku, sambil mengucapkan salam dan menanyakan sesuatu, assalamu alaikum wr wb? Salam petugas humas kampus, wa alaikum salam wr wb.    Maaf maz ini benar kamar asrama moh. Azzam al fatih?tanya petugas humas dengan kerendahan dan kesopannannya. Iya benar!! Jawabku dan bertanya, ada apa mas?, ini ada paket dari pos. jawab petugas humas kampus itu, kalau boleh tau dari siapa yach maz? Tanyaku lagi. Maaf saya kurang tau soalnya tidak ada nama pengirimnya di blangkonya, jawab petugas humas dengan wajah sedikit buru – buru . ya sudah makasih banyak maz, kataku. Iya sama – sama,  assalamu alakum jawab petugas humas sambil dilanjutkan dengan salam. Aku menjawabnya wa alaikum salam. Aku duduk dibangku belajarku sambil perlahan membuka paket itu. Ternyata isi paket itu novel butir – butir cinta yang tinggal beberapa halaman yang belum aku tamatkan. Akupun berlahan membuka halaman – halaman novel itu,tidak tau kenapa ada kertas kecil warna merah jambu jatuh dari halaman novel tersebut. Ternya kertas itu berisi puisi dengan isinya
Wahai kaum adam
Engkau tak pernah salah mengenalku
Engkau tak pernah haram mengagumiku
Manusia diciptakan untuk berpasangan
Tapi maaf waktu dan kesempatan tidak mengizinkan untuk kita
Saling mengenal lebih jauh, karna akupun harus
Beribadah dengan imamku yang telah dipilihkan oleh allah swt….
Tapi engkau telah mampu menempatkan sosokmu
Dibagian posisi hatiku……………..
Maafkan aku……….
                                                By. Naila azzahwa.
Setelah membaca puisi itu, aku sedikit meneteskan air mata entah kenapa seakan aku tak punya harapan lagi untuk mengenal zahwa dan harus mengubur tentang sosoknya dalam memory ingatan jiwa ini. Aju berangkat ke kampus dengan hati yang seakan tak berenergi lagi dan merasa lesuh, berangkat melewati lorong kampus, kemudian selang beberapa menit ada suara memanggilku. Heyyy fatih assalamu alaikum.?!. panggil zahrul dengan sabungan salam,  hey zahrul wa alaikum salam wr wb!!jawabku, langsung menanyakan sesuatu, ada apa sob??? Tanyaku ke zahrul. Zahrul menanyakan balik tidak menjawab pertanyaanku, mendengar kabar tidak? Tanya zahrul. Saya tidak mendengar kabar, kabar apa? Tanyaku langsung. Zahwa akan dinikahkan besok malam jum’at  dengan tunangannya yang baru lulus S – 2 di kairo anak seorang pejabat! Jawab zahrul dengan suara yang tegas dan meyakinkan. Alhamdullah semoga dia adalah yang terbaik dan mampu menjadi pemimpin dalam keluarganya!jawabku dengan hati tambah resah dan rapuh. Zahrul Tanya lagi, kamu mau tidak datang ke akad nikahnya di masjid al hikmah  masjid  pusat pesantren ba’da sholat magrib. Insyaallah!! Jawabku, yaa  sudah kita masuk dulu ke kelas, kataku.
Malampun aku harus tidak bisa tidur besok malam adalah malam dimana harus mengubur dan membuang perasaanku terhadap zahwa. Aku  sholat tahajjud memohon ketenangan hati dan ampunan kepada allah , karena telah menggetarkan hati seorang yang telah dikhitbh oleh orang lain , sampai pagipun aku tidak keluar kamar asrama aku merasa berdosa dan harus bertaubat, mengaji memohon ampun berdo’a dan bersujud kepada allah hingga tak terasa sore sudah tiba dan suara adzan ashar memanggilku untuk larut, aku bergegas sholat ashar dan setelah sholat ashar dan berdo’a aku teringat dengan akad nikah zahwa. Aku harus hadir ke akad nikah zahwa meski sakit rasanya, demi kebahagiaan zahwa dan menghormati pak kiyae. Senja sudah memerah semua masyarakat pesantren menuju masjid pusat yang megah.
adzan magrib berkumandang dan sholat berjemaah layaknya di masjid al aqsha madinah sangat ramai karena undangan dan kerabat pak kiyae semua datang dari seluruh penjuru kota negeri ini. Tetepi aku tidak melihat calon mempelai suami dari zahwa, dimana dia? Tanyaku pada diriku sendiri. Semuanya menunggu , pak kiyae yang sedang berdzikir dengan lirih yang mendalam tiba – tiba dia berdiri dan bergegas keluar masjid dan menuju rumahnya yang tidak jauh di depan masjid. Aku berfirasat ada yang kurang baik , adzan isya sudah berkumanadang acara ini masih belum dimulai.
Pak kiyae menjadi imam sholat isyak dan semua undangan sholat berjemaah, setelah itu pak kiyae pergi kerumahnya dan menerima telfon. Assalamu alaikum  wr wb, apa ini pak kiyae mahfud as ad?? Tanya orang yang ditelfon itu. Wa alakum salam wr wb, iya benar ada apa ini siapa?? Tanya balik pak kiyae. Mohon maaf pak ini dari rumah sakit islam cendikiawan memberitahu bahwa khairul fahri kecelakaan dan tidak dapat diselamatkan. Pak kiyae kaget dan memanggil zahwa. Zahwa sini nak, aba mendengar berita bahwa calon suamimu dia berpulang kerahmatullah, dia kecelakaan sebelum kesini , zahwa meneteskan air mata, dan pak kiyae bertakata. aba pasrah kepadamu acara ini harus berlanjut dulu tapi apakah zahwa punya calon suami yang mungkin dari mahasiswa sini, karena aba juga tidak mengecewakan hati ummat yang datang kesini, kata pak kiyae. Maaf aba zahwa hanya takut kepada allah dan patuh kepada orangtua, tapi insyaallah pilihan dari zahwa tidak akan salah dia adalah moh. Azzam al fatih mahasiswa S2 juurusan tarbiyah.
Alhamdullah, iya aba percaya sama kamu zahwa, jawab pak kiyae. Pak kiyae langsung masuk  ke masjid menuju mimbar dan mengatakan sesuatu di mimbar dan berkata, mohon maaf sehubung dengan calon suaminya putrid saya kena musibah, dia telah dipanggil ke rahmatullah, tetapi acara ini harus berlanjut dengan ketentuan ada calon mempelai laki – laki yaitu moh azzam al fatih. Semua mata tertuju kepadaku, ami dan abiku yang menjadi salah satu undangan kaget, silahkan fatih kedepan dan kedua orang tuanya, akupun mendekat kepada pak kiyae dengan perasaan hati yang sedih dan bahagia padahal hati ini sudah ikhlas karena aku tidak pantas bersanding dengan anak pak kiyae besar sementara aku bukan lulusan dari al azhar mesir , tapi mungkin ini takdir dan scenario allah s.w.t. aku mengungkapkan rasa cintaku kepada zahwa didepan pak kiyae sebagai penghulu pernikahanku dan disaksikan beribu – ribu umat dengan izin allah aku bersanding dengan zahwa…………..

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text